July 15, 2015

Someone Cares

Hi guys.

Pagi ini saya dan keluarga baru saja kembali dari Taman Safari, Puncak.
Sudah 10 tahun lamanya sejak pertama kali saya pergi kesana, oleh karena itu, untuk menghilangkan rasa rindu itu, kami bersepakat untuk pergi kembali ke Taman Safari bersama-sama. Saya rasa ini bukan merupakan ide yang buruk. Dan saya bersyukur dari trip ini, saya mendapatkan beberapa pengalaman menarik.

Ini kali pertama saya mengendarai mobil sejauh ±60km dengan keadaan jalan yang macet dan padat kendaraan. Saya jadi sedikit tahu tentang perasaan ayah atau teman-teman yang lain ketika sedang mengalami hal yang serupa. It was fun.

Dan ada juga pengalaman yang saya ingin share dengan teman-teman secara singkat.

Ketika kami sudah selesai dengan seluruh acara di tempat wisata, kami hendak kembali ke tempat dimana mobil kami diparkirkan. Namun, karena hari sudah malam (sekitar pukul 21.30), kami pun sudah tidak mengingat lagi tempat parkir kami itu. Saya dan ayah pergi berdua untuk mencari sampai ke parkiran teratas -- parkiran terbagi menjadi parkir A, B, C, D, dimana semakin tinggi hurufnya berarti semakin tinggi --, seingat kami, mobil kami terparkir di parkiran D.

Dengan perasaan yang gelisah, kami pun naik sampai ke parkiran D itu, yang jaraknya cukup jauh menanjak karena kami baru menyelesaikan wisata kami di kawasan parkiran A. Coba teman-teman bayangkan bagaimana perasaan kami yang sama sekali "no clue" dengan tempat parkir kami disertai dengan jalan yang sunyi dan gelap tanpa ada pengunjung yang lain, dan tanpa ada penerangan sama sekali. Karena kondisi tersebut, kami pun bersepakat untuk berbalik arah dan turun kembali untuk mencari bantuan.

Pada akhirnya kami bertemu dengan seorang bapak security yang sedang duduk di pos. Dengan perasaan yang ragu kami pun datang menghampiri dan menjelaskan kondisi kami. Bapak security itu dengan sabar menanggapi kami dan selalu merespon dengan lembut. Dia juga menghibur kami bahwa semuanya akan baik-baik saja. Bapak menawarkan bantuannya dengan memberi tumpangan pada saya dengan sepeda motornya. Dia mengajak saya memutari seluruh wilayah parkiran secara perlahan. Dengan penerangan yang hanya datang dari motornya, kami akhirnya menemukan mobil abu-abu kami itu. Dia menurunkan saya dan menuntun saya kembali ke tempat awal ayah saya menunggu.

Sikap yang ditunjukkan oleh bapak diatas mengingatkan saya kepada cerita orang samaria yang baik hati (Lukas 10 : 25-37). Walaupun menurut saya dia belum merupakan orang yang percaya, namun sikap dan responnya dapat kita jadikan teladan. Dia telah menunjukan belas kasihannya kepada kami lewat aksi dan tindakannya yang nyata.

Bersyukur kepada Tuhan yang tidak pernah meninggalkan kami sendirian. Dalam setiap kesusahan, selalu ada seorang yang mau datang dan peduli. Terdengar berlebihan, namun saya percaya bahwa semuanya tidak terjadi kebetulan. Lewat bapak diatas, tangan Tuhan turun untuk menolong dan menuntun kami.

Praise the Lord! =))


Someone cares, and always will.

The world forgets you, but God loves you still.

You cannot go beyond His love no matter what your guilty of.

He always loves you, He really loves you.



His knows your pain and all your loneliness.

His watchful eyes know every path you've made.

You cannot go beyond His love no matter what your guilty of.

He will do miracle for you right here, right now.



His love is tender to mend a broken heart.

Cast down your worries and He will set you free.

He's more than able to make your life anew.

Someone cares ...



Jesus cares for you.



 
Saya belajar sesuatu lewat pengalaman ini, dimana juga alkitab memerintahkan hal yang serupa :
"Sebagaimana kamu menghendaki supaya orang berbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka."

Mari kita belajar bersama-sama agar dapat bertindak demikian.

God bless you.