August 22, 2015

Action

Go, and do likewise.


Mary menikmati pertemuan kelompok kecil yang berlangsung pada tengah minggu di gerejanya. Di sana ia dan beberapa temannya berkumpul untuk berdoa, berbakti, dan membahas sejumlah pertanyaan yang mendalami tema khotbah Minggu sebelumnya. Kali ini mereka berencana membahas tentang perbedaan antara "pergi" ke gereja dan "menjadi" gereja di tengah dunia yang penuh dengan permasalahan ini. Ia sangat antusias bertemu dengan teman-temannya dan menikmati diskusi yang hangat.

Ketika ia sudah siap untuk berangkat dan mengambil kunci mobilnya, bel rumahnya berdering. "Maaf, aku mengganggumu", kata Sue, tetangganya, "tetapi apakah kau ada waktu pagi ini?". Mary hendak mengatakan bahwa ia sedang mau berangkat. Tepat pada saat itu, Sue melanjutkan, "Aku harus membawa mobilku ke bengkel. Biasanya aku pulang dengan berjalan kaki atau bersepeda, tetapi punggungku sedang sakit, jadi aku tak bisa jalan kaki atau bersepeda sekarang." Mary sempat ragu, tetapi kemudian sambil tersenyum, ia berkata, "Tidak masalah."

Mary tidak begitu mengenal tetangganya itu, tetapi ketika mengantarkannya pulang, ia pun mengetahui kabar tentang suami Sue yang menderita demensia, dan juga kelelahan yang dialami Sue selama merawat suaminya. Mary mendengarkan dengan tekun, menyatakan keprihatinannya, dan berjanji akan mendoakan Sue. Ia juga menawarkan bantuan apa saja yang dapat diberikannya.

Pagi itu, Mary batal pergi ke gereja untuk membahas soal kesaksian iman. Namun, ia justru berkesempatan untuk menyaksikan kasih Yesus kepada tetangganya yang sedang dalam kesulitan.



Let us pray

Ya Tuhan, tolonglah kami agar selalu siap sedia menjadi perpanjangan tangan dan kaki-Mu bagi sesama kami yang membutuhkannya.



Iman terlihat nyata melalui perbuatan kita.
(Luke 10:37)

No comments:

Post a Comment

Let me know your comment :)